Festival Slikasan

  • May 20, 2024
  • Pugoh

Masyarakat Desa Pugoh, Kecamatan Bancar memenuhi jalan desa dengan menggunakan baju adat sekaligus membawa umbul-umbul, cangkul, buah-buahan dan makanan lain, serta padi. Ada pula gunungan yang tersusun dari buah-buahan dan sayuran yang ikut dalam arak-arakan mengelilingi desa, diikuti dengan rombongan tak-takan serta drum band yang menambah kemeriahan.

Hal ini dilakukan dalam rangka Kirab budaya mengenai Festival Slikasan Desa Pugoh untuk mengawali masa tanam padi. Seluruh sesaji dibawa ke sendang desa untuk disucikan dan didoakan, termasuk padi yang akan ditanam kemudian dibawa ke sawah untuk ditanam.

Proses menanam diawali dari Jago Tandur atau ketua kelompok tani yang dituakan terdiri dari 4 orang laki-laki dan 2 perempuan. Mereka menanam padi yang telah diarak dan disucikan di sisi pinggir sawah. Selanjutnya, disusul oleh seluruh petani setempat. Setidaknya lebih dari 400 petani mengikuti “tandur” di lahan sawah seluas 1 hektare yang telah disiapkan.

Kepala Desa Pugoh, Kusyanti menjelaskan, Festival Slikasan kali ini merupakan yang kedua digelar oleh di desa setempat. Tujuannya untuk melestarikan ajaran luhur kepada generasi muda dan masyarakat modern saat ini mengenai pentingnya sebuah proses dalam menjalani kehidupan.

“Seperti proses kita membuat nasi dari sebutir beras. Bagaimana bisa menjadi sebuah nasi, itu memerlukan proses panjang dari mulai menanam padinya,” terang Kusyanti.

Ia juga mengatakan, Slikasan hadir dengan memadukan konsep budaya leluhur zaman dulu dengan era modern. Maksudnya agar mudah diterima oleh generasi saat ini dengan catatan tidak mengurangi nilai luhur yang ada.

“Kami Pemdes Pugoh berusaha untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan memiliki atas budaya dan adat kita, sehingga tetap bisa terjaga,” ungkapnya.